Samsung investasi di pengembang mobil tanpa sopir untuk lalu lintas padat


nuTonomy, pengembang software canggih untuk kendaraan otonom, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan dana investasi $3,6 juta yang akan digunakan untuk membantu mendukung riset lanjutan mereka di Amerika Serikat dan Singapura, di mana industri dan pemerintah bersama-sama merintis teknologi kendaraan otonom atau tanpa sopir. Software nuTonomy saat ini sedang diintegrasikan dan diuji oleh mitra otomotif di Amerika Serikat dan Eropa, dengan tujuan untuk menyebarkan fitur self-driving dalam beberapa tahun ke depan.

Dana sebesar $3,6 juta ini berasal dari beberapa investor masing-masing Samsung Venture Investment Corporation, anak perusahaan penanam modal usaha milik Samsung Group, Signal Ventures, Fontinalis Partners dan Dr. Steven LaValle.

"Visi nuTonomy adalah untuk menghadirkan kendaraan otonom terpintar di dunia dan menjadi mesin software mobil yang otomatis," kata Karl Iagnemma, CEO dan co-founder dari nuTonomy. "Dengan menerapkan teknik-teknik canggih dari industri dirgantara, kami menciptakan mobil tanpa sopir yang aman, percaya diri dan dikendarai dengan cara yang benar-benar 'seperti manusia'."

nuTonomy merintis teknik baru untuk pengambilan keputusan berdasarkan metode yang telah digunakan dalam pengembangan pesawat ruang angkasa, pesawat terbang dan kendaraan kompleks otomatis lainnya. Sementara pendekatan untuk kemudi otomatis yang dikembangkan oleh perusahaan lainnya, selama ini cenderung mengandalkan logika pengembilan keputusan yang kaku dan rumit, mengakibatkan kendaraan otomatis ini melaju dengan terlalu berhati-hati, tersendat-sendat dan tidak pasti.

"Kami terkesan dengan ketajaman teknis nuTonomy, terutama kepemimpinan mereka dalam metode pengambilan keputusan untuk kendaraan," kata Amit Garg, investasi strategis di Samsung Global Innovation Center. "Bermitra dengan seluruh spektrum dalam industri akan menjadi penting untuk mengubah penelitian bertahun-tahun ke dalam realitas sehari-hari."

Pendiri nuTonomy telah terpilih untuk meneliti dan menciptakan teknologi kendaraan otonom sejak tahun 2005. Visioner lulusan MIT ini telah mengembangkan teknologi robot dengan dana dari NASA dan DARPA. Keduanya telah dikembangkan dan diuji melalui puluhan prototipe kendaraan otonom selama satu dekade terakhir.

Sedangkan Co-founder dan CTO Emilio Frazzoli sebelumnya mengarahkan pilot yang terbuka untuk publik pertama untuk kendaraan on-demand. Poyek Pilot yang berlangsung di Singapura pada tahun 2014 ini memungkinkan lebih dari 500 warga Singapura mengalami layanan seperti Uber untuk menikmati transportasi tanpa sopir di daerah Jurong Lake Gardens, taman umum di pusat kota. Pengalaman yang dipimpin oleh SMART (Singapore-MIT Alliance for Research and Technology) ini memungkinkan tim peneliti untuk membuktikan permintaan untuk teknologi kendaraan otonom di Singapura. nuTonomy telah dibangun di atas pengalaman ini untuk mengembangkan teknologi untuk pengelolaan armada kendaraan otonom di perkotaan.


Selain nuTonomy, Samsung sebelumnya juga telah investasi di perusahaan teknologi smart car, seperti Quanergy Systems, Vinli dan Seeo. Quanergy Systems mengembangkan sistem sensor detection and ranging (LiDAR) pertama di dunia untuk pemetaan dan pengenalan obyek 3D secara real-time buat kendaraan otonom dan robot, sementara Vinli adalah satu-satunya pengembang connected car yang saat ini memiliki toko aplikasi khusus yang sudah dihuni ratusan aplikasi buat pengguna dan pengembang aplikasi smart car.

Dan Seeo telah mengembangkan generasi baru baterai lithium yang dapat diisi ulang berdasarkan pada elektrolit polimer berstruktur nano kreasi mereka sendir yang tidak mudah terbakar yang disebut DryLyte. Seperti kita tahu masalah utama mobil listrik di beberapa negara adalah mudah terbakar yang bisa mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang.

Vinli baru-baru ini juga meluncurkan Vinli Home Connect yang membawa kompatibilitas platform smart home dengan connected car secara bersama-sama dalam satu interface tunggal. Ketika platform dan perangkat onboard Vinli digunakan dengan Samsung SmartThings, aplikasi Vinli Home Connect baru akan mengintegrasikan kontrol otomatisasi komprehensif ke interface tunggal. Suhu, pencahayaan, keamanan, dan lebih banyak lagi yang akan dapat dikelola atau dipantau menggunakan satu aplikasi, lintas platform dan perangkat.



Comments